#NewsHighLight
Al Madinah Islamic Boarding School

PEMBATASAN KUOTA PENERIMAAN SANTRI PER-TAHUN DEMI KUALITAS PEMBINAAN YANG INTENSIF, PROGRAM KESEHATAN BERKELANJUTAN, BIMBINGAN KONSELING, DAN KEAKRABAN

Berangkat dari berita yang menghentak khalayak ramai, tentang penganiayaan seorang Santri yang berujung kematian, Al Madinah terus berupaya menyempurnakan berbagai program pembinaan Santri agar hal yang sama tdk terjadi di pesantren Al Madinah. Berita yang masih viral sampai hari ini terus menguatkan stigma masyarakat luas tentang pembullyan di pondok pesantren.

Hal demikian bisa saja terjadi dimanapun bukan hanya di pesantren, di lembaga pendidikan umum, ruang-ruang kerja, bahkan dalam lingkungan pergaulan jg ada. Namun, yang jadi permasalahan adalah opini beberapa pihak yg mengkambinghitamkan pesantren sebagai tempat pendidikan yang brutal dan identik dengan kekerasan. Pendapat yg demikian adalah sebuah kesalahan.

Tidak semua pesantren yang identik dgn kebrutalan, kekerasan, pembullyan dan hal buruk lainnya. Banyak pesantren dengan konsep kekeluargaan, kasih sayang, pembinaan ibadah dan akhlak secara total. Salah satu pesantren yg menerapkan sisi kesantunan dalam pendidikan adalah Al Madinah.

Al Madinah merupakan pondok pesantren yg lahir dari kepedulian salah seorang perantau (H. Gufroni) akan perbaikan akhlak, ibadah, dan Tahfidzul quran generasi muda di kampung halamannya kab. Solok. Program pembatasan penerimaan kuota santri baru setiap tahun hanya 50 orang putra dan 50 orang putri bertujuan utk mewujudkan keintensifan terhadap program pembinaan santri. Jika Santri tdk terlalu membludak maka akan lebih mudah utk mengawasi serta memantau kegiatan keseharian Santri, kesehatan, dan konseling pribadi sehingga akan terhindar dari pembullyan. Hal lain yg jg turut membantu adalah adanya pengawasan yg dilakukan oleh pengurus organisasi dari Santri yg disebut BESMA – Badan Eksekutif Santri.

Keunggulan lain yg membuat Al Madinah berbeda dan menjadi pilihan terbaik dibanding pesantren lain adalah pemantauan kesehatan para Santri secara berkala serta program konseling pribadi. Di Al Madinah Santri yg sakit langsung ditangani oleh dokter kecil (BESMA bag. Kesehatan) di bawah pengawasan bag. Kesehatan pesantren. Jika sakitnya lumayan parah maka langsung dialihkan ke puskesmas dan rumah sakit yg tdk jauh dr pesantren.

Untuk mengatasi pembullyan jg diterapkan program konseling pribadi utk mengupas dan mencari solusi dari masalah Santri secara kekeluargaan dan kasih sayang. Sehingga tercipta hubungan Santri dengan Santri lainnya, Santri dengan para ustad menjadi sangat harmonis dan akrab. Maka tak heran jika ada tamu yg berkunjung ke Al Madinah sering melihat Santri begitu akrab dgn ustad maupun sesama Santri lainnya. (red)